0

hati hati penipuan modus black market

Posted by khomsun on 07:06 in
agan2 n agan2wati gw mo sharing ni..
ni pengalaman gw blum lama ini.awalnya gw browsing2 g sengaja nemu iklan hp BM alias black market...semua uda tau kan kalo yang namanya black market pasti harganya murah..
sapa juga yang g tergiur harga yang murah gitu. pertama saya tanya2 dulu lewat ym akhirnya saya dikasih num hp orang itu.
modusnya dia memberi diskon yang banyak bila beli nya juga banyak..
ni alamat blognya si penipu itu..
http://www.blackmarketmania.blogspot.com
namanya ngakunya yudhistira
num hpnya 081257585754
alamatny JL teratai g22 batan panorama dumai timur
ni num rekeningnya jangan sampe nransfer ke rekening itu kalo bisa disantet aja..
1047040296 bank syariah mandiri a/n Much Zuhri Shofa

emang ni orang ga punya ati..
sebelum nransfer gw telp dia tapi g diangkat..
trus tak sms n aku bilang mo nransfer uang eh tak telp lagi diangkat.
bodohnya aku kok ya g curiga gitu.
akhirnya gw transfer tu uang trus aku konfirm n tu terakhir dia balas smsku...katanya barang dikirim jam 5 ntar.
pas jam lima tu penipu tak hubungi tapi g di balas..
ditelp juga g diangkat...sampai aku tunggu seminggu barang juga ga dikirim2.num hpnya jugamasih aktif..
nah udah jelas nih aku kena tipu..
emang bukan rejeki gw dapet barabg gituan...
pokoknya agan2 semua waspadalah jika mo beli sesuwatu on line...gw saranin cod ato pake rekber..tu menghindari kita kena tipu.
itu pengalaman pahit gw..
semoga agan2 semua g bakal kena tipu kayak gw..
WASPADALAH!!

0

PTC baru 2010 terbuktri

Posted by khomsun on 05:06 in






0

INTERNET MURAH CEPAT

Posted by khomsun on 08:05 in
Mau internet cepat n murah...gampang....hub aja ke 083856030449 100rb tiyap bulan unlimited

0

Jaksa Agung Membenarkan Ada Kasus yang Lebih Besar daripada Gayus PPATK Lapor ke Polri dan Kejagung, Belum Direspons

Posted by khomsun on 08:00 in

JAKARTA - Aliran dana mencurigakan senilai Rp 28 miliar di rekening Gayus Halomoan Tambunan, tersangka kasus manipulasi pajak, bukan yang terbesar. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) pernah melaporkan kasus yang lebih besar pada tahun lalu. Namun, tindak lanjut laporan itu belum diungkap kepada publik.

Kepala PPATK Yunus Husein mengakui telah melaporkan adanya aliran dana mencurigakan dari mantan pegawai Ditjen Pajak. Nilai transaksinya jauh lebih besar daripada kasus yang melibatkan Gayus. "Ya, lebih gede (dari nilai kasus Gayus),'' kata Yunus yang juga anggota Satgas Pemberantasan Mafia Hukum setelah bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Kantor Presiden, Jakarta, kemarin (6/4).

Yunus tidak bersedia menyebutkan identitas mantan pegawai Ditjen Pajak dan aliran dana mencurigakan temuan PPATK tersebut. Yang jelas, lanjut dia, temuan itu telah dilaporkan ke kepolisian dan kejaksaan pada Maret 2009. ''Pokoknya tahun lalu sudah disampaikan. (Bagaimana detailnya) tanya saja ke Kapolri dan Jaksa Agung,'' katanya. Yunus tidak secara khusus melaporkan temuan tersebut kepada presiden.

Menurut dia, dana yang dimiliki mantan pegawai Ditjen Pajak itu jauh dari kepantasan sebagai pegawai negeri sipil (PNS). ''(Mengenai jumlah dananya) saya tidak bisa jawab. Cuma kita minta klarifikasi saja. Ini kok asetnya banyak amat ya, dengan posisi yang tersedia, keluarganya, kita klarifikasi," kata Yunus.

Di tempat sama, Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri mengatakan akan mengecek laporan yang dimaksud Yunus. "Berkali-kali saya sampaikan, saya tak mau berandai-andai. Tentunya kita cek dulu penjelasan tersebut," kata Kapolri.

Jaksa Agung Hendarman Supandji membenarkan adanya kasus yang lebih besar daripada yang dilakukan Gayus. ''Nilainya... ya lebih besar. Kami baru koordinasi, baru dari kemarin, baru dua-tiga minggu, jadi sudah dilakukan kajian oleh JAM Pidum. Kemudian, sekarang saya serahkan pada JAM Pidsus untuk dikaji. Karena itu, yang satu (ditangani) oleh Mabes Polri sama Kejagung," kata Hendarman yang juga di Kantor Presiden.

Dia menambahkan, ada dua hingga tiga orang yang terlibat kasus tersebut. Mengenai jumlahnya, Hendarman tidak bersedia menyebut. "Sudahlah, saya tidak berani nyebut angkanya, karena masih dalam pengkajian," kata Hendarman.

Menkeu Sri Mulyani Indrawati menambahkan, pihaknya sedang memperbaiki sistem alarm indikasi jika terjadi penyelewengan penanganan pajak. ''Siapa pun yang melihat adanya ketidakbiasaan di dalam tingkah laku, keputusan maupun dari aparat yang berasal dari bawahan sesama kolega peer-nya, maupun dari atasannya, harus bisa diproses dan ditindaklanjuti," kata Menkeu di Kantor Presiden.

Perbaikan sistem dilakukan dengan evaluasi ketat melalui Direktorat Kepatuhan Internal Transformasi Sumber Daya Aparatur (KITSDA). Menkeu juga akan mengubah komposisi, struktur, rotasi dan mutasi, serta mengganti pejabat yang dianggap tidak perform. "Itu dilakukan dalam rangka menciptakan suasana baru, agar kinerja Ditjen Pajak bisa sesuai dengan target tahun ini untuk penerimaan negara," katanya. Rotasi juga dilakukan di jajaran lain, terutama di Direktorat Keberatan dan Banding.

Sri Mulyani mengatakan, sanksi berat bagi pegawai yang terlibat kejahatan pajak akan dijatuhkan. "Kalau memang semuanya bisa cukup untuk memberikan sanksi, itu akan diproses dalam minggu ini," kata Sri Mulyani.

Sementara itu, untuk direktorat lain yang terafiliasi atau dianggap mengetahui tapi tidak melaporkan, akan dikenai berbagai macam sanksi. "Hal ini dilakukan untuk bisa menciptakan sinyal atau pesan bahwa saat ini siapa pun yang mengetahui seharusnya adanya suatu ketidaktepatan atau iregularitas atau tingkah laku yang tidak tepat atau tidak baik dari sesama atau anak buah, maka dia seharusnya bisa juga melakukan secara proaktif laporan," kata Sri Mulyani.

Di sisi lain, SBY meminta pembenahan di pengadilan pajak. Presiden menilai pengadilan pajak sebagai lembaga yang tidak jelas dan diliputi misteri. Di lembaga itulah terjadi kesepakatan-kesepakatan ilegal di bidang perpajakan.

Pernyataan presiden itu diungkapkan Ketua Satgas Pemberantasan Mafia Hukum Kuntoro Mangkusubroto setelah bertemu SBY di Kantor Presiden kemarin. ''Pengadilan pajak ini adalah suatu lembaga yang perlu dibenahi dalam waktu yang segera,'' kata Kuntoro.

Pemeriksaan Gayus

Sementara itu, tersangka kasus mafia pajak Gayus Tambunan terus "bernyanyi". Dalam pemeriksaan oleh Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Direktorat Kepatuhan Internal dan Transformasi Sumber Daya Aparatur (KITSDA) Ditjen Pajak, Gayus semula menyebut tujuh nama anggota komplotannya. Belakangan, laporan terbaru dari Itjen Kemenkeu menyebutkan, nama yang disebut Gayus saat dipe­riksa selama 1,5 jam berjumlah sekitar 12 atau 13 orang.

Irjen Kemenkeu Hekinus Manao mengatakan, Senin malam lalu (5/4) pihaknya mendapat kesempatan untuk memeriksa Gayus yang berada di tahanan Mabes Polri. "Dia (Gayus, Red) membuka beberapa nama ke tim saya. Ada beberapa eselon II (Kementerian Keuangan) yang disebut,'' ujarnya di Kantor Kemenkeu, Jakarta, kemarin (6/4).

Hekinus belum bersedia membeberkan nama-nama tersebut. Tetapi, dia menyatakan tahu sebagian di antara mereka. "Di antara mereka, ada yang berasal dari luar Ditjen Pajak meski pegawai Kementerian Keuangan," katanya.

Saat ini, tim Itjen Kemenkeu tengah fokus untuk menelusuri keterlibatan mereka dalam kasus dugaan mafia pajak bersama Gayus. ''Semua data sedang kami verifikasi,'' katanya. ''Kami sudah menduga, dia (Gayus, Red) tidak hanya sendiri," lanjutnya.

Hekinus juga memberi sinyal kemungkinan keterlibatan aparat Pengadilan Pajak. Dia menyebut timnya segera melakukan cross check terhadap keputusan Pengadilan Pajak. ''Proses verifikasi dan cross check diharapkan selesai dalam 1-2 hari ini,'' jelasnya.

Menyusul keterlibatan aparatnya di luar Ditjen Pajak dalam kasus mafia pajak, Kemenkeu akan melakukan reformasi birokrasi secara menyeluruh. "Kami ingin bersih-bersih," tandas Hekinus.

Khusus di Ditjen Pajak, Kemenkeu akan membuat aturan agar petugas pajak menyerahkan laporan harta kekayaan. "Laporan kekayaan ini kan ada di KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Saya sedang minta izin ke KPK. Mereka welcome," katanya.

Dirjen Pajak Mochamad Tjiptardjo menambahkan, saat ini pihaknya tengah mengevaluasi aparat pajak secara menyeluruh. "Kami kerja sama dengan KPP (Komite Pengawas Perpajakan). Kami belajar banyak dari kasus Gayus untuk bagaimana meningkatkan keamanan," tuturnya.

Potensi penyelewengan oleh aparat pajak ternyata sangat besar. Betapa tidak, dilaporkan hampir separo atau sekitar 15 ribu di antara 32 ribu pegawai pajak di seluruh Indonesia rawan kasus penyalahgunaan wewenang.

Tjiptardjo mengatakan, 15 ribu aparat pajak tersebut terdiri atas, antara lain, auditor atau pemeriksa pajak yang jumlahnya 4.500 orang dan account representative 5.000 orang. "Ditambah dengan juru sita dan penelaah, jumlah totalnya 15 ribu orang," ujarnya.

Menurut Tjiptardjo, pengawasan terhadap seluruh aparat yang rawan kasus tersebut kini menjadi prioritas. Kasus mafia pajak dengan aktor Gayus Tambunan menjadi pelajaran bagi Ditjen Pajak untuk memperketat pengawasan internal. "Kami malu sekali dengan kasus tersebut. Karena itu, kami bertekad bersih-bersih," ungkap dia.

0

Cara Melekin Mata yang tertutup

Posted by khomsun on 20:15 in

Cara Melekin Mata yang tertutup waktu difoto


Ada kiriman file foto dan minta dibuatin tutorialnya.. pas difoto orang nya ngedip.. jadi merem deh hasilnya.. nah dia pengen fotonya dibuat melek.. hmm.. saya fikir lumayan juga buat pengetahuan karena banyak hasil foto semacam itu..


Saya udah minta izin fotonya dipublish..


buka foto yang ada orang merem nya


melekin mata


Klik Polygonal lasso tool untuk menyeleksi mata orang yang lagi melek.. saya pilih yang berjilbab merah karena posisi matanya hampir mirip.. bagusan cari foto orang yang bersangkutan yang lagi melek.. tapi buat contoh gpp pake yang ada aja..


Seleksi di area mata yang berjilbab merah..


melekin mata 2


kalo udah terseleksi.. teken di keyboard CTRL + C untuk mencopy bagian yang terseleksi.. lalu tekan ctrl + V untuk paste.. otomatis akan terbentuk layer baru..


Drag ( klik sambil digeser ) hasil copy paste di layer satu ke bagian mata yang merem.. lalu samain ukuran dan posisinya..


melekin mata 3


Untuk meminimalisasi perbedaan warna supaya tidak berdampak sistemik .. Klik Image > adjustment > brightness /contrass ..


melekin mata 4


bagian ini atur sendiri aja .. pokonya supaya keliatan mirip .. aja.. !


sekarang hapus bagian di daerah mata yang gak terlalu penting dengan eraser tool ( soft round yaa)


melekin mata 5


dan hasilnya:


melekin mata 6


.. Silahkan dicoba..







Artikel Cara Melekin Mata yang tertutup waktu difoto ini dipersembahkan oleh Tutorial Photoshop Gratis. Kunjungi Wallpaper, Font, Desktop Theme Gratis Pokoknya Serba Gratis. Baca Juga Cara Membuat Foto manjadi Vektor,


0

laptop dijual..

Posted by khomsun on 02:41
Laptop Acer extensa 4620 mulusssss...
Sebelumnya
Sukoharjo Nomor iklan: 67412
Hubungi pemasang iklan

dijual laptop dengan spek.

INTEL CORE 2DUO T 5450(1, 66GHZ)

14"ACER CRYSTALBRITE LCD

MOBILE INTEL GRAPHIC ACCELERATOR X3100

1, 5 GB DDR2 RAM

120GB HDD

SUPER MULTI DVD

802.11 A/B/G WLAN

yang minat hubungi 083856030449

0

Dulmatin Banyak Rekrut Aparat untuk Operasi Terorisme

Posted by khomsun on 05:23 in

JAKARTA - Sosok pemimpin teroris serbabisa benar-benar melekat pada figur Dulmatin. Tidak hanya jago meracik bom dan perang gerilya, tokoh teroris yang tewas setelah ditembak di Pamulang, Tangerang, Banten, Selasa lalu (9/3) itu juga seorang perayu nomor wahid. Dulmatin bahkan bisa merekrut orang-orang di instansi pemerintahan untuk bergabung ke jaringannya.

Tiga di antara 30 orang anggota jaringan Dulmatin yang kini diinterogasi serius oleh polisi adalah eks birokrat. Mereka adalah Sofyan Tasauri, Fauzi Syarif, dan Yudi Zulfahri. Sofyan adalah desertir Polres Depok pada 2008 dengan pangkat brigadir. Fauzi adalah mantri kesehatan yang juga pegawai negeri sipil di Pemkot Tangerang. Yudi adalah alumnus STPDN pada 2007.

Selain mengejar orang-orang yang belum tertangkap, Densus 88 juga menginvestigasi kekuatan jaringan Dulmatin di birokrasi. "Mereka masih bungkam. Belum mau membuka siapa saja orang lain yang berhasil dipengaruhi," ujar seorang perwira penyidik kepada Jawa Pos kemarin (14/03).

Polisi menduga, bukan hanya tiga orang itu yang termakan rayuan Dulmatin. "Kalau melihat pola operasinya, Dulmatin memang memilih sasaran orang secara khusus untuk memuluskan aksinya," kata sumber itu.

Keberhasilan Dulmatin memperoleh identitas KTP atas nama Yahya Ibrahim di Ciracas, Jakarta Timur, juga menimbulkan kecurigaan aparat. Apalagi, berkat KTP itu, Dulmatin bisa memperoleh paspor secara legal dan sah di Kantor Imigrasi Jakarta Timur. "Dengan paspor itu, Dulmatin bisa keluar masuk dengan mudah karena paspornya bukan paspor palsu," ungkap sumber tersebut.

Salah seorang pembantu utama Dulmatin, yakni desertir polisi Sofyan Tsauri, dapat dipengaruhi sejak 2006. Bahkan, sehari-hari saat bertugas di Polres Depok, tingkah Sofyan sudah mulai berbeda. Hal itu diakui oleh salah seorang mantan komandan Sofyan di Polres Depok.

Kepada Indopos (Jawa Pos Group), Kasat Samapta Polres Depok Kompol Putu Sumada mengatakan, saat menjadi anak buahnya, Sofyan tidak mau menyebutkan Tribrata. Alasannya haram karena menjunjung tinggi NKRI. "Itu penghinaan kepada korps. Kita harus hafal Tribrata, jangan sampai seperti Sofyan yang kini terlibat jaringan teroris," ujar Putu di Depok.

Saat itu, Sumada marah besar kepada Sofyan. "Saya ingat dia tidak mau ucapkan Tribrata, katanya haram. Itu seperti Pancasila, tuntunan hidup Polri. Langsung saya tempeleng," tuturnya. Setelah kejadian itu, lanjut Sumada, Sofyan tidak pernah masuk kerja lebih dari tiga bulan.

Akhirnya, dia dipecat pada 2008 karena desersi. Sumada mengingatkan para anggotanya agar berkomitmen kepada Polri dan tidak seperti Sofyan. "Saya malu disebut ada eks anggota saya yang menjadi teroris. Dari Sabang sampai Merauke, jangan sampai ada anggota Polri yang seperti Sofyan," harapnya.

Sofyan merupakan penyedia dan penyuplai senjata bagi kelompok Dulmatin untuk berlatih di Aceh. Pria yang pernah tinggal di Puri Mandala, Cimanggis, dan Limas Elok, Depok, itu sekarang ditahan di Rutan Brimob Kelapa Dua, Depok.

Seorang mantan kombatan yang pernah mengenal Sofyan menilai Sofyan sebagai polisi yang jujur. "Justru dia itu dipecat karena hendak poligami, bukan karena desersi," katanya.

Dia ingat saat bertemu dengan Sofyan di sebuah majelis taklim. "Saat itu akhi (saudara, Red) Sofyan bilang rindu ingin berjihad. Saya jawab, kalau antum (kamu, Red) polisi, ya berjihad dengan memberantas kemaksiatan, perangi judi dan narkoba," kata sumber itu. Pada Januari 2008, dia kehilangan kontak dengan Sofyan. "Saya tahu kalau dia ikut ditangkap saat Kapolri mengumumkan di televisi," ujarnya.

Selain Sofyan, pembantu Dulmatin yang punya peran penting adalah Fauzi Syarif, seorang pegawai pemerintah Kota Tangerang. Fauzi tercatat sebagai kepala Subbagian Tata Usaha Puskesmas Karang Tengah, Pemkot Tangerang. Dia juga pernah menempuh pendidikan magister ilmu kesehatan masyarakat di sebuah universitas di Jakarta.

Fauzi menjadi tersangka karena diduga menyediakan safe house (rumah perlindungan) sementara bagi anggota jaringan Dulmatin. Dua orang pengawal Dulmatin, yakni Ridwan dan Hasan Noor, ditembak tidak jauh dari rumah Fauzi. Dari rumah Fauzi juga disita handycam dan laptop. Dari pemeriksaan sementara diketahui handycam dan laptop itu berisi materi indoktrinasi paham jihad ala Dulmatin.

Anak buah Dulmatin lain yang jadi keyperson (kontak) di Aceh adalah Yudi Zulfahri, alumni Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) tahun 2007. STPDN selama ini menerapkan sistem disiplin yang ketat dan diawasi langsung oleh Kementerian Dalam Negeri. "Yudi adalah orang yang memfasilitasi kelompok Dulmatin masuk ke Aceh. Dia asli Aceh dan digunakan untuk membuka jalan untuk latihan," kata Kapolri saat mengumumkan peran Yudi beberapa waktu lalu.

Kadivhumas Mabes Polri Edward Aritonang memastikan semua jaringan Dulmatin akan diurai. Menurut Edward, ada dua kelompok utama yang sekarang ditarget polisi. Kelompok pertama adalah DPO lama yang memang sudah ada dalam database Polri. "Kelompok yang kedua adalah orang-orang baru yang terkait dengan Aceh maupun jaringan lainnya," katanya Sabtu (13/3).

0

tabrakan kereta api

Posted by khomsun on 22:04 in


0

Dalang pembobobl ATM lari

Posted by khomsun on 03:54 in
Otak Pembobol ATM dan Rekening Nasabah Diduga Lari ke Hongkong
JAKARTA - Dalang sindikat pembobolan ATM dan rekening nasabah perbankan saat ini diduga sudah lari ke luar negeri. Tim khusus yang dipimpin Direktur II/Ekonomi Khusus (Eksus) Bareskrim Mabes Polri Brigjen Pol Radja Erizman sudah meminta bantuan Interpol untuk melacak.

''Kami menduga ada dua (pelaku) yang terbang ke Hongkong,'' kata Radja Erizman kemarin (5/2). Mabes Polri telah mengirimkan red notice ke Interpol. ''Kami berharap, ada bantuan internasional untuk segera menangkap mereka,'' tutur mantan Kapolres Depok itu.

Dua tersangka yang diduga lari ke Hongkong itu merupakan warga Indonesia. Mereka berinisial T dan H. ''Saya tidak bisa menyebutkan nama lengkapnya,'' kata Radja.

Selain itu, polisi memburu seorang pelaku yang berkewarganegaraan asing dengan inisial M. Dia merupakan warga Negara Bulgaria. ''Dia itu ahli IT (information technology, Red) dan punya kemampuan membobol kartu kredit secara profesional,'' terang Radja.

M juga diduga telah melarikan diri ke luar negeri. ''Dari pengakuan tersangka yang lain, dia memang mempraktikkan ilmunya di Indonesia,'' kata Radja.

Polri dan Interpol selama ini sudah bekerja sama secara harmonis. ''Interpol punya akses di setiap negara,'' ujarnya.

Berdasar pelacakan tim yang dipimpin Radja, Polri menemukan dua jaringan pembobol rekening nasabah bank di Bali. Kedua jaringan itu dipimpin F dan S yang beroperasi dengan cara berbeda. ''F bermain dengan kartu kredit, sedangkan S menggunakan skimmer (alat pengganda kartu ATM),'' katanya.

Berdasar informasi yang dihimpun Mabes Polri, S beroperasi sejak setahun lalu, tepatnya Oktober 2008. Sebagai pembobol ATM bank, S memiliki anggota belasan orang. Hingga kini, baru tujuh anggota sindikatnya ditangkap. ''Kekuatan jaringan mereka bisa menarik Rp 540 juta setiap hari,'' jelas Radja.

Hingga kini, Polri menahan 37 tersangka pembobol rekening yang tersebar di berbagai daerah. Kemarin (5/2) sembilan orang di antara mereka dipertontonkan di hadapan wartawan. ''Kami belum berani menyatakan ini terkait jaringan internasional. Kita tunggu tertangkap dulu,'' ujar mantan Kapolres Tangerang itu.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Edward Aritonang menambahkan, modus pembobolan dana nasabah bank di lima wilayah operasi berbeda-beda. Para tersangka yang tertangkap beraksi di Jakarta, Bali, Samarinda, Jogjakarta, dan Pontianak.

Untuk wilayah Bali, kata Edward, para tersangka menjalankan aksi dengan memasang skimmer dan kamera pengintai untuk mencuri data digital kartu maupun nomor PIN (personal identification number) ATM nasabah. Selanjutnya, kartu diduplikasi. Lantas, dilakukan penarikan secara tunai dana nasabah atau ditransfer ke rekening tersangka.

Soal modus di Jakarta, selain memasang skimmer di mesin ATM, tersangka mencuri data kartu ATM lewat mesin electronic data capture (EDC). Alat itu biasa digunakan di pusat-pusat perbelanjaan.

Di Samarinda, tersangka mencuri data nasabah lewat EDC, kemudian memalsukan kartu debit nasabah. Selanjutnya, mereka memanfaatkan mesin EDC di hotel untuk menguras dana nasabah.

Di wilayah Jogjakarta, pelaku me-mark up (menggelembungkan) transaksi dengan menggunakan mesin EDC. ''Misalnya, kita beli baju Rp 200.000, kasir menambahkan satu nol menjadi dua juta. Ini tentunya ada kerja sama dengan pemilik mesin atau pegawai toko,'' ungkapnya.

Sedangkan di Pontianak, lanjut Edward, pelaku memasang alat penjepit di dalam mesin ATM untuk menahan kartu. Setelah kartu tersebut tersangkut, pelaku berpura-pura membantu korban dan menyarankan menghubungi nomor call center -padahal, itu palsu. ''Operator gadungan kemudian meminta nomor PIN ATM nasabah. Lantas, kartu diduplikasi dan dana dikuras,'' katanya.

Mantan tenaga ahli Lemhanas itu membenarkan informasi bahwa seorang pegawai outsourcing Bank Danamon berinisal AS sudah ditahan. AS ditangkap di Bandung. Dia menjadi orang ''dalam'' kedua yang ditangkap setelah seorang pegawai (supervisor) BCA. ''Jadi, ada dua oknum pegawai perbankan. Yang satu supervisor, yang satu lain lagi (pegawai) outsourcing,'' jelas Edward.

Copyright © 2009 khomsun_kholili All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.