0

tabrakan kereta api

Posted by khomsun on 22:04 in


0

Dalang pembobobl ATM lari

Posted by khomsun on 03:54 in
Otak Pembobol ATM dan Rekening Nasabah Diduga Lari ke Hongkong
JAKARTA - Dalang sindikat pembobolan ATM dan rekening nasabah perbankan saat ini diduga sudah lari ke luar negeri. Tim khusus yang dipimpin Direktur II/Ekonomi Khusus (Eksus) Bareskrim Mabes Polri Brigjen Pol Radja Erizman sudah meminta bantuan Interpol untuk melacak.

''Kami menduga ada dua (pelaku) yang terbang ke Hongkong,'' kata Radja Erizman kemarin (5/2). Mabes Polri telah mengirimkan red notice ke Interpol. ''Kami berharap, ada bantuan internasional untuk segera menangkap mereka,'' tutur mantan Kapolres Depok itu.

Dua tersangka yang diduga lari ke Hongkong itu merupakan warga Indonesia. Mereka berinisial T dan H. ''Saya tidak bisa menyebutkan nama lengkapnya,'' kata Radja.

Selain itu, polisi memburu seorang pelaku yang berkewarganegaraan asing dengan inisial M. Dia merupakan warga Negara Bulgaria. ''Dia itu ahli IT (information technology, Red) dan punya kemampuan membobol kartu kredit secara profesional,'' terang Radja.

M juga diduga telah melarikan diri ke luar negeri. ''Dari pengakuan tersangka yang lain, dia memang mempraktikkan ilmunya di Indonesia,'' kata Radja.

Polri dan Interpol selama ini sudah bekerja sama secara harmonis. ''Interpol punya akses di setiap negara,'' ujarnya.

Berdasar pelacakan tim yang dipimpin Radja, Polri menemukan dua jaringan pembobol rekening nasabah bank di Bali. Kedua jaringan itu dipimpin F dan S yang beroperasi dengan cara berbeda. ''F bermain dengan kartu kredit, sedangkan S menggunakan skimmer (alat pengganda kartu ATM),'' katanya.

Berdasar informasi yang dihimpun Mabes Polri, S beroperasi sejak setahun lalu, tepatnya Oktober 2008. Sebagai pembobol ATM bank, S memiliki anggota belasan orang. Hingga kini, baru tujuh anggota sindikatnya ditangkap. ''Kekuatan jaringan mereka bisa menarik Rp 540 juta setiap hari,'' jelas Radja.

Hingga kini, Polri menahan 37 tersangka pembobol rekening yang tersebar di berbagai daerah. Kemarin (5/2) sembilan orang di antara mereka dipertontonkan di hadapan wartawan. ''Kami belum berani menyatakan ini terkait jaringan internasional. Kita tunggu tertangkap dulu,'' ujar mantan Kapolres Tangerang itu.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Edward Aritonang menambahkan, modus pembobolan dana nasabah bank di lima wilayah operasi berbeda-beda. Para tersangka yang tertangkap beraksi di Jakarta, Bali, Samarinda, Jogjakarta, dan Pontianak.

Untuk wilayah Bali, kata Edward, para tersangka menjalankan aksi dengan memasang skimmer dan kamera pengintai untuk mencuri data digital kartu maupun nomor PIN (personal identification number) ATM nasabah. Selanjutnya, kartu diduplikasi. Lantas, dilakukan penarikan secara tunai dana nasabah atau ditransfer ke rekening tersangka.

Soal modus di Jakarta, selain memasang skimmer di mesin ATM, tersangka mencuri data kartu ATM lewat mesin electronic data capture (EDC). Alat itu biasa digunakan di pusat-pusat perbelanjaan.

Di Samarinda, tersangka mencuri data nasabah lewat EDC, kemudian memalsukan kartu debit nasabah. Selanjutnya, mereka memanfaatkan mesin EDC di hotel untuk menguras dana nasabah.

Di wilayah Jogjakarta, pelaku me-mark up (menggelembungkan) transaksi dengan menggunakan mesin EDC. ''Misalnya, kita beli baju Rp 200.000, kasir menambahkan satu nol menjadi dua juta. Ini tentunya ada kerja sama dengan pemilik mesin atau pegawai toko,'' ungkapnya.

Sedangkan di Pontianak, lanjut Edward, pelaku memasang alat penjepit di dalam mesin ATM untuk menahan kartu. Setelah kartu tersebut tersangkut, pelaku berpura-pura membantu korban dan menyarankan menghubungi nomor call center -padahal, itu palsu. ''Operator gadungan kemudian meminta nomor PIN ATM nasabah. Lantas, kartu diduplikasi dan dana dikuras,'' katanya.

Mantan tenaga ahli Lemhanas itu membenarkan informasi bahwa seorang pegawai outsourcing Bank Danamon berinisal AS sudah ditahan. AS ditangkap di Bandung. Dia menjadi orang ''dalam'' kedua yang ditangkap setelah seorang pegawai (supervisor) BCA. ''Jadi, ada dua oknum pegawai perbankan. Yang satu supervisor, yang satu lain lagi (pegawai) outsourcing,'' jelas Edward.

Copyright © 2009 khomsun_kholili All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.